sajak pada tapak
coba ku resap-serap blablabla yang ada,
barulah ingat aku tentang sebuah kisah tentang sebilah kata
yang bersemayam di antara siang-malam.
Bisa saja hari ini engkau menetesi, lalu pagi lusa ditetesi.
Atau pagi ini engkau menggali, bisa saja malamnya di kubur sendiri.
Anak wayang memang sedang di ambang gamang,
karena akan berlayar di samudra telanjang.
Mengajak hati menyisiri makna inti.
Melangkah kaki menata sanubari.
Ketika dulang sudah mengisi, takan lupa kembali menepi.
Tidak banyak yang mengerti apa yang sedang menjadi-terjadi,
jika nampak padamu tanda-tanda itu,
yang silam di sulam,
yang kini di hadapi,
yang nanti di susuri.
Ada uji ya jalani,
ada sedih ya obati,
ada hati ya berbagi,
ada rotasi ya balas budi,
jika letih bisa berhenti
bersandar diri,
Lalu
lanjut dayung kembali.
Anak Wayang, 1111
Komentar
Posting Komentar